DENPASAR – Meski konsumen kuliner vegan terbilang masih sedikit, namun ceruk bisnis kuliner ini dianggap sangat potensial mendongrak belanja turis di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah mendorong agar pengusaha ikut mengembangkan kuliner vegan di setiap destinasi wisata sehingga menjadi daerah yang ramah bagi turis vegan dari dalam negeri dan mancanegara.

Semangat menjadikan Indonesia sebagai destinasi yang juga ramah bagi turis vegan disampaikan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat meresmikan Beres Cafe by Sarinah di Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat ini, komunitas vegetarian dunia berjumlah 700 juta orang, dimana mayoritas berada di India dengan jumlah 350 juta orang diikuti Tiongkok dengan 50 juta orang.

Kedua negara tersebut merupakan lima negara utama asal wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, dimana Tiongkok menyumbang 2,2 juta wisatawan mancanegara dan India menyumbang 485.000 wisatawan mancanegara.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) September 2019, negara d kawasan ASEAN menyumbang 4.22 juta wisaman kurun Januari-Agustus 2019, terbesar di antara enam wilayah lainnya, seperti Asia Selatan 3,59 juta, Eropa 1,35 juta, Oceania 1,02 juta, Amerika 425,7 ribu, Timur Tengah 191,7 ribu, dan Afrika 58,8 ribu turis.

“Ini potensi yang luar biasa bagi Indonesia untuk mengembangkan destinasi kuliner vegetarian. Namun sayangnya Indonesia belum terkenal untuk itu. Kalau dilihat dari data, tercatat 70 persen dari wisatawan India yang datang ke Indonesia umumnya vegan. Dan tahun 2020 kami targetkan 1 juta wisatawan India ke Tanah Air,” katanya.

Berdasarkan data dari Oliver’s Travel yang diterbitkan dalam The Global Vegetarian Index, Indonesia merupakan salah satu negara terbaik untuk menikmati hidangan vegetarian, dimana Indonesia menempati peringkat 16 dari 20 negara terbaik dari total 183 negara yang masuk ke dalam penilaian tersebut.

Akan tetapi, jumlah restoran vegetarian di Indonesia yang masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan populasi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dengan dibukanya Beres Cafe ini, diharapkan dapat ikut menjawab potensi pasar kuliner vegetarian yang besar tersebut.

“Orang vegan mencari restoran yang nyaman, sejauh ini mereka tertuju ke Bali. Bila dianalogikan, orang vegan itu, seperti orang muslim mencari restoran halal. Mereka harus merasa nyaman untuk menikmati kuliner vegan. Program Kemenpar ke depannya akan mengadakan famtrip terutama bagi pelaku industri pariwisata di India untuk diarahkan ke Sarinah. Agar top of mind-nya langsung terbentuk,” kata Menpar.

Beberapa waktu lalu, Menpar menyebutkan kuliner dan belanja dinilai sebagai salah satu daya tarik bagi turis mancanegara dalam kunjungan ke sejumlah destinasi wisata di Indonesia. Hal ini dilihat dari kisaran 30%-40% dari total pengeluaran turis dihabiskan untuk kuliner dan belanja. Dengan memperbanyak restoran vegan, maka semakin menambah alternatif pilihan menu bagi turis, juga memberikan kenyamanan bagi turis vegan.

Leave a comment