Gianyar, Sabtu 5 Juni 2021 STIE BIITM melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sekaligus implementasi mata kuliah. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Perbekel Desa Taro adapun yang menghadiri kegiatan tersebut Perbekel Desa Taro, Pokdarwis Desa Taro dan Godevi.

 

Dalam paparan tersebut Perbekel memberikan paparan sejarah singkat Desa Taro dilanjutkan dengan MoU antara STIE BIITM dengan Desa Taro dan pemberian cendramata diharapkan MoU ini tidak hanya di atas kertas tetapi ada sumbangsih STIE BIITM terhadap desa Taro kedepannya mahasiswa melaksanakan KKN dan Dosen melaksanakan pelatihan di Desa Taro.

 

Selain itu ada paparan materi dari Pokdarwis Desa Taro berdasarkan wawancara terhadap POKDARWIS Desa Taro yaitu Bapak Wayan Ardika, beliau mengatakan siap untuk menerima ledakan kunjungan wisatawan nantinya, beliau juga mengatakan bahwa pengelola Desa Taro akan meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Desa Taro serta akan melakukan penanganan protokol Kesehatan baik berupa pembuatan sarana cuci tangan dan hand sinitizer di setiap objek wisata Desa Taro, Pengecekan Suhu Tubuh, Serta mewajibkan wisatawan menggunakan masker, Bapak Wayan Ardika mengatakan hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan agar nantinya mereka akan nyaman dan aman untuk berkunjung ke Desa Taro.

 

Paparan materi dari Godevi mengembangkan strategi pemasaran dan branding destinasi berbasis digital yang didukung tren data terkini dengan standar praktik global. Godevi menawarkan hasil nyata melalui kemitraan dengan perusahaan teknologi terkemuka, spesialis konten, dan storytelling yang telah berpengalaman di dunia industri. Godevi juga menyediakan sistem marketplace pada website dan aplikasi untuk menghubungkan produk wisata dengan pasar lokal hingga global secara realtime. Dalam memperluas pasar Godevi secara konsisten menjalin akses ke jaringan luas mitra global di media, OTA, perjalanan, perhotelan, tur operator, dan saluran distribusi spesialis. Godevi sendiri merupakan model startup dalam bisnis pariwisata dalam mengembangkan desa wisata di Bali dan Nusa Tenggara Timur dan telah mengikuti tren selama 20 tahun terakhir di dunia bisnis yakni konsep “digital sociopreneur” dimana storytelling merupakan kekuatan model bisnis sociopreneur dan teknologi mendorong pengembangan storytelling marketing.

Kegiatan selanjutnya makan siang dan dilanjutkan dengan trekking ke Lembu Putih melewati pematang sawah, terakhir sembahyang di Pura Gunung Raung setelah selesai kembali ke Denpasar.

Leave a comment