Jumat 26 November 2021. Mahasiswa Semester 3 (tiga) STIE Bali International Institute of Tourism Manajement Bali melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema “Pemberdayaan Pelayanan Pelaku Wisata Dalam Peningkatan Service Excellence”. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Desa Taro, Gianyar. Dimulai dengan seminar oleh Ibu Dr. Luh Kadek Budi Martini, S.E, M.M terkait dalam meningkatkan service excellence melalui etiket dan grooming. Setelah pemaparan materi perserta diajarkan membuat olahan telur yaitu Omlet dan Scramblr Egg dengan berbagai macam topping, selain itu peserta juga mendapatkan ilmu tentang tamu dari mana saja yang menyukai hidangan dari olahan telur dan juga saran penyajiannya.
Pengabdian masyarakat adalah bentuk aktualisasi dan eskalasi potensi dalam diri mahasiswa dengan ilmu yang sudah diterima, alangkah baiknya pengabdian masyarakat dikemas dengan bentuk yang sangat simpel dan sederhana tetapi menjawab permasalahan yang berada di masyarakat dan memiliki efek yang berkelanjutan. Mahasiswa memiliki posisi, potensi, dan peran istimewa dibandingkan golongan akademik lainnya. Mahasiswa juga memiliki kebebasan dalam “bergerak” karena belum terikat kepentingan — kepentingan yang dapat melunturkan idealisme mereka. Ketika mahasiswa yang turun ke masyarakat, mereka seharusnya dapat menjadi representasi dari individu yang memiliki pemikiran dan niat yang tulus. Dari identitas tersebut, secara tersirat dapat menjelaskan bahwa mahasiswa mempunyai tangung jawab secara intelektual, sosial, dan moral kepada masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa semester tiga Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bali International Institute of Tourism Management. Manfaat Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Taro, Gianyar untuk membantu mengembangkan potensi diri peserta didik agar dapat menyelaraskan diri dengan perkembangan zaman. Dan tujuan untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan UMKM dengan strategi bisnis digital dan implementasi mata kuliah berbasis kampus merdeka di Desa Taro.
Dalam kegiatan mahasiswa STIE BIITM dibagi menjadi tiga kelompok, dimana kegiatan dari kelompok pertama yaitu “Meningkatkan Pelayanan Di Desa Taro Dengan Pelatihan Hospitality” yang merupakan hubungan antara tamu dan pelayan dan juga merujuk pada aktivitas atau kegiatan keramahtamahan. Hospitlity bukan hanya sekedar standar operasional yang harus dilakukan oleh para staff, tetapi lebih kepada suatu tindakan dalam menyambut dan melayani orang lain dengan nilai kasih dan ketulusan agar mereka merasa senyaman mungkin hingga seolah berada di rumah sendiri. Kelompok kedua berfokus pada usaha minuman Desa Taro yaitu dimana mahasiswa belajar bagaimana pengolahan Loloh Terteran yaitu minuman tradisional / jamu khas Bali, Dan untuk kelompok ketiga melakukan kunjungan pada UMKM “KWT DWI TUNGGAL PUTRI”. UMKM KWT Dwi Tunggal Putri merupakan usaha mikro kecil menengah yang bergerak di bidang makanan dan minuman herbal. UMKM ini didirikan pada tahun 2016 dengan 30 anggota yang diketuai oleh Ni Wayan Nirati. UMKM ini menawarkan beberapa produk diantaranya adalah keripik terong, manisan tomat, manisan jahe, jahe instan putih, dan jahe instan merah. Sebelum adanya pandemi mereka mendapatkan omset yang cukup besar, akan tetapi setelah adanya pandemi ini omset menurun secara drastis, hal ini dikarenakan penurunan wisatawan dan juga penurunan pesanan produk yang dijual. Pemasaran yang dilakukan oleh UMKM KWT Dwi Tunggal Putri masih sangat terbatas, sehingga tidak bisa menjangkau banyak calon konsumen, dikarenakan kurang aktif dalam promosi di sosial media. Disini peran mahasiswa STIE BIITM dimana mahasiswa melakukan inovasi mengenai hygiene dan sanitasi dalam proses pembuatan Loloh Terteran dan pengembangan UMKM KWT DWI Tunggal Putri dalam bisnis digital.