DENPASAR, 27 AGUSTUS 2019
Acara bimbingan teknis yang dibuka langsung oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ibu Dr. Paristiyanti Nurwardani menekankan bahwa reorientasi kurikulum yang berorientasi pada KKNI harus mampu mendukung SN Dikti pada era revolusi industri 4.0. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengakomodasi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dalam kurikulum Perguruan Tinggi. Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Nomor 123/M/KPT/2019 tentang magang industri dan pengakuan satuan kredit semester (SKS) untuk magang kuliah, diharapkan dengan adanya program magang bagi mahasiswa dapat meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja dan membangun kolaborasi yang efektif antara dunia kerja dan perguruan tinggi. Untuk dapat merespons tantangan dan peluang di era revolusi industri 4.0, program studi diharapkan mampu merancang SMART planning untuk mendukung profil lulusan yang dihasilkan. 
Sejalan dengan hal tersebut, Bapak I Nyoman Budiasa dalam kesempatan ini mewakili LLDIKTI Wilayah VIII dalam pemaparannya menyampaikan bahwa, implikasi KKNI terhadap Pendidikan Tinggi mencakup 5 hal, yaitu pemerataan jenis dan strata Pendidikan Tinggi, pemeratan mutu lulusan, pengembangan/reorientasi kurikulum, pengembangan sistem penjaminan mutu dan fasilitas pendidikan sepanjang hayat. Di era revolusi industri 4.0 reorientasi kurikulum harus mampu mengembangkan literasi baru yang mencakup literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia dalam capaian pembelajaran lulusan program studi. 
Penerapan literasi baru dalam reorientasi kurikulum pendidikan tinggi di era revolusi industri 4.0 dapat diimplementasikan dengan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi, menganalisis serta memanfaatkan data yang dimiliki untuk tujuan tertentu. Sementara literasi teknologi, dalam metode pembelajaran diimplementasikan dengan penerapan teknologi di dalam proses pembelajaran melalui penggunaan blended learning system. Sebagai upaya meningkatkan daya saing mahasiswa dan lulusan, tentunya Perguruan Tinggi khususnya Program Studi harus mampu membentuk profil lulusan yang memiliki kemampuan C four HOTS (Critical, Creative, Communication, and Colaborative) Higher Order Thinking Skills sebagai wujud adanya upaya peningkatan literasi manusia dalam reorientasi kurikulum Perguruan Tinggi. Keberhasilan pengimplementasian literasi manusia pada profil lulusan yang telah dikembangkan oleh Perguruan Tinggi akan terepresentasi melalui Surat Keterangan Pendamping Lulusan (SKPI) yang diperoleh lulusan Perguruan Tinggi.